Untuk yang ingin Menikah
Menikahlah Nak manakala dirimu sudah benar-benar siap. Siap di sini bukan hanya faktor usia, pendidikan dan finansial. Tapi benar-benar siap menerima orang lain untuk menjadi bagian dari diri kita. Seperti daging dengan darah. Ilmu mengenal diri harus benar-benar diamalkan. Kalau kita seorang pencemburu, posesif, sangat mengagungkan privasi, jangan menikah dengan aktifis populer dan relawan yang murah hati lapang segala. Jika kita seseorang yang mau benar sendiri tak mau dibantah, jangan bermimpi punya pasangan cerdas, dan sehat yang pastinya kritis. Banyak orang sesumbar ingin punya pasangan shalih/shalihah, cerdas, sehat, kaya, pemurah, dari keluarga “Intelek” dan sebagainya. Lalu setelah menikah stress sendiri karena tak mampu mengimbangi gaya hidup orang “Intelek” karena masih suka sembarangan. Jadi ya mari mengukur dan memantaskan diri. Pernikahan bukan “Kamar Sakti” yang membuat orang berubah. Jadi jangan bermimpi setelah menikah bisa merubah pasangan. Yang palin